Pembebasan Irian Barat

Pembebasan Irian Barat
PEMBEBASAN IRIAN BARAT
A. Latar belakang
Latar belakang terjadinya pembebasan Irian Barat karena Belanda ingkar janji terhadap Indonesia. Belanda berjanji bahwa masalah Irian Barat diserahkan satu tahun setelah pengakuan kedaulatan. dari tahun 1949-1962 Belanda tidak memenuhi janjinya untuk menyerahkan Irian Barat ke dalam wilayah Indonesia. Tahun 1952 Belanda menyatakan Irian Barat termasuk wilayah kekuasaannya. Tanggal 17 Agustus 1950 Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan Belanda.

B. Trikora
Pada tanggal 18 November 1961 diadakan rapat umum pembebasan Irian Barat di Jakarta. Tanmggal 19 Oktober 1961 diadakan rapat akbar di Yogyakarta. Pada kesempatan ini Presiden Soekarno mencetuskan suatu komando yang dikenal dengan Tri Komando Rakyat (Trikora). Isi Trikora adalah sebagai berikut :
a. Gagalkan Pembentukan Negara Boneka Papua buatan Belanda
b. Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat
c. Bersiap-siaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan serta kesatuan Negara dan Bangsa

C. Persetujuan New York
Pada tanggal 15 Agustus 1962 disepakati perjanjian New York atas Belanda dan Indonesia, perjanjian ini dilaksanakan di markas besar PBB New York berkat perkara seorang diplomat Amerika serikat yang bernama Ells Worth Bunker yang isinya adalah sebagai berikut :
a. Mulai 1 Oktober 1962 kekuasaan Belanda atas Indonesia berakhir
b. Mulai 1 Oktober 1962 - 1 Mei 1963 Irian Barat berada pada kekuasaan PBB (UNTEA)
c. Pada tanggal 1 Mei 1963 secara resmi PBB menyerahkan Irian Barat kepada pemerintahan Republik Indonesia
d. Indonesia wajib menyelenggarakan Pepera paling lambat akhir tahun 1969

D. Pelaksanaan Pepera (Penentuan Pendapatan Rakyat)
Sebagai bagian dari persetujuan New York Indonesia diwajibkan melaksanakan Pepera sebelum akhir tahun 1969. Pelaksanaan Pepera diadakan selama 3 tahap :
a. Tahap I dimulai pada tanggal 24 Maret 1969 berupa konsultasi dengan dewan Kabupaten di Jayapura mengenai tata cara penyelenggaraan Pepera
b. Tahap II diadakan pemilihan Dewan Musyawarah yang berakhir pada bulan Juni 1969
c. Tahap III pelaksanaan Pepera dari tanggal 14 Juli 1969 dimulai dari Merauke dan berakhir pada tanggal 14 Agustus 1969 di Jayapura
Hasil Pepera menunjukkan bahwa rakyat Irian Barat ingin bersatu atau bergabung dengan Indonesia, pelaksanaan Pepera disaksikan oleh utusan Sekjen PBB yang bernama Ortis Sans.

E. Pembentukan Komando Mandala
*Pada tanggal 13 Januari 1962 pemerintah Indonesia membentuk 2 komando yaitu
1. Komando Tertinggi pembebasan Irian Barat
2. Komando Mandala pembebasan Irian Barat
* Susunan Komando Tertinggi pembebasan Irian Barat
1. Panglima besar                 : Presiden Soekarno
2. Wakil Panglima Besar      : Jendral A.H Nasution
3. Kepala Staf                       : Mayjend. Ahmad Yani
* Susunan Komando Mandala pembebasan Irian Barat
1. Panglima besar                 : Presiden Soekarno
2. Wakil Panglima I              : Kol. Laut Soebarno
3. Wakil Panglima II             : Kol. Udara Leo Watimena
4. Kepala Staf                       : Ahmad Tahir
* Komando Mandala menyusun rencana atau strategi pembebasan Irian Barat ada 3 fase
1. Fase Inflintasi atau penyusunan (sampai akhir 1962) Memasukkan 10 kompi sekitar sasaran untuk menciptakan daerah bebas de factoo
2. Fase Eksploitasi atau serangan terbuka (mulai awal 1963) mengadakan serangan terbuka terhadap induk militer lawan, menduduki semua pos pertahanan musuh yang penting
3. Fase Konsolidasi atau penegakan kekuasaan RI

F. Pertempuran Laut Aru
Pada tanggal 15 Januari 1962 terjadi pertempuran sengit antara pasukan ALRI dan angkatan perang Belanda di Laut Arafuru (Aru), pertempuran ini terjadi ketika ketiga perahu motor torpedo (MTB) yaitu Macan Tutul, Macan Kumbang, dan Harimau yang sedang berpatroli bertemu dengan kapal-kapal perang Belanda yang dikawal oleh pesawat tempur, dalam pertempuran ini pehlawan yang gugur yaitu Yos Sudarso.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pembebasan Irian Barat"

Post a Comment