Curahan hati seorang guru



CARUT MARUT KURIKULUM DI INDONESIA



Meong Mlamun

Pusingnya minta ampyun......
Sungguh sangat membingungkan, inilah gambaran seorang guru ketika pertama kali pemerintah mengganti kurikulum pendidikan dari KTSP menjadi kurikulum 2013 (K-13). Sebagian besar guru yang menganggap kurikulum 2013 ini suatu momok yang sangat menakutkan karena merupakan sesuatu yang di anggap tabu pada saat itu yah tepatnya pada tahun 2013. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan kurikulum yang dianggap gagal yang dijalankan bangsa tercinta kita ini, sehingga pemerintah menginginkan penerus bangsa kelak diharuskan untuk aktif dan kreatif dalam belajar.
Namun apa yang terjadi ternyata kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang sangat melelahkan dan memusingkan khususnya bagi wali kelas karena pekerjaannya semakin tambah dan tambah lagi. Dimana semua sekolah diharuskan mengikuti apa yang pemerintah buat dan sepakati, mau tidak mau semua sekolah mengikuti apa yang pemerintah buat. Dan boom hasilnya tidak sesuai dari apa yang diharapkan 180 derajat berbanding terbalik ternyata begitu sangat berbeda dengan apa yang dibayangkan oleh semua guru. dari teknik pembelajaran sampai bagaimana cara mengaplikasikan nya dalam sebuah deskripsi waw memang suatu hal yang ekstra luar biasa bagi guru kelas dimana pekerjaannya bertambah dimana hasil akhir ditentukan sampai beberapa tema dalam pembelajaran. mesti nunggu sampai tema terakhir sampai selesai, bukan hanya itu nilai harus disuguhkan satu persatu dimana disetiap tema terdiri dari beberapa sub tema dan dari sub tema terdiri dari 6 pembelajaran. setiap pembelajaran diharuskan selesai dalam satu hari wah begitu sangat ekstra dan pada akhirnya apa yang terjadi anak didik malah semakin tidak mampu untuk menguasai pelajaran yang disampaikan oleh guru, mengapa demikian...? ya dikarenakan dalam setiap pembelajaran mesti selesai dalam satu hari tidak bisa diulang untuk yang ke dua kalinya di pertemuan berikutnya. dan hasilnya ternyata tidak sesuai dengan apa yang guru canangkan sebelumnya peserta didik malah dibuat pusing dengan adanya kurikulum 2013 ini, peserta didik dibuat pusing karena materi yang disampaikan ternyata tidak bisa diulang kembali pada esok hari meski mereka belum paham betul materi yang telah disampaikan oleh guru.
penilaian yang disuguhkan ternyata membingungkan para guru kelas karena penilaian tidak hanya dalam ruang lingkup pengetahuannya saja ternyata ada 4 kriteria yang harus diselesaikan oleh guru kelas, di awali dari kriteria spiritual yang disebut KI 1, kriteria sosial KI 2, kriteria pengetahuan KI 3 dan keterampilan KI 4.
Ke-4 kriteria tersebut mesti di laksanakan dan dikerjakan sungguh tidak bisa dibayangkan seberapa banyak waktu yang di korbankan para guru dalam mengisi hasil akhir anak didik nya. Tidak hanya ke-4 kriteria diatas guru diharuskan membuat deskripsi dari hasil yang didapatkan semua peserta didik nya. Tidak bisa dibayangkan bagaimana lelah dan letihnya pengorbanan para guru-guru kita dalam mengajarkan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Kebanyakan semua guru menginginkan untuk kembali ke kurikulum KTSP kembali supaya di acc oleh pemerintah, agar pekerjaan guru semakin sedikit dan pembelajaran yang terlewat masih bisa di pelajari kembali oleh siswa pada esok harinya.
Dengan gonta ganti nya kurikulum wajah pendidikan di Indonesia semakin lesu lunglai tak berarah, bukannya nak didik semakin pandai dengan kurikulum yang disajikan ternyata pelahan-lahan bisa jadi bahan pembodohan bagi para peserta didik

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Curahan hati seorang guru"

Post a Comment